HYPERLINK, HTML, DAN ISP
Hyperlink
- Definisi
Hyperlink
adalah cara untuk menghubungkan suatu bagian dalam slide, file,
program, atau halaman web dengan bagian lainnya dalam bidang-bidang
tersebut. Hyperlink digunakan untuk menunjukan lokasi lain dari dari
teks atau objek yang dipresentasikan. Hyperlink dapat menghubungkan
beberapa dokumen, file, objek, aplikasi, halaman web dan sebagainya.
Cara
membuat hyperlink, bagi yang belum tahu memang agak memusingkan,
apalagi karena secara teknis ini merupakan hapalan yang mesti diketahui
semua pebisnis dalam memulai bisnis online.Hyperlink atau istilahnya pranala adalah sebuah teks yang dapat diklik untuk masuk ke website yang dituju. Tujuannya, macam-macam, tapi yang perlu diketahui pebisnis online hanya ada tiga:
- Mempromosikan situs kita, baik di facebook, iklan baris, comment wordpress dsb.
- Meninggalkan backlink untuk keperluan SEO, baik lewat tukeran link di daftar link, komentar di kotak wordpress atau blogspot, atau memasang link di direktori.
- Membuat link download sehingga pengunjung Anda bisa mengunduh file yang disediakan di hosting Anda.
Biasanya, untuk membuat hyperlink telah disediakan di toolbar, misalnya pada email, link tersebut diwakilkan oleh icon berbentuk rantai. Cara membuat link di wordpress, blogspot, atau di facebook termasuk mudah, Anda hanya harus menyertakan protocol http disetiap link yang Anda berikan, dan tag a href.Contoh:
<a href=”http://masjemmy.com”>bisnis online</a>
Ini akan membuat link dengan nama “bisnis online” (istilahnya anchor text) dan bila diklik akan menuju blog ini. Hasilnya adalah sebagai berikut:
bisnis online
Mengenai masalah www atau non-www, saya rasa setiap hosting yang ada telah cukup pintar untuk meredirect www ke non-www atau sebaliknya. Kalau masih belum, coba Anda cek DNS server hosting Anda atau minta hosting untuk meredirectnya.Contoh:
<a href=”http://www.masjemmy.com”>bisnis online</a>
Jadi hemat saya, untuk pemasangan www bisa dihilangkan, namun tidak untuk http. Ini karena di beberapa tempat seperti forum, dimana karakter dibatasi sehingga tanpa menyertakan www dapat menghemat 4 karakter (www + 1 titik)
Trik lainnya untuk membuat link adalah dengan menambahkan atribut di sela-sela tag a.
Untuk membuka window baru saat visitor melakukan klik pada teks link:
<a href=”http://masjemmy.com” target=”_blank”>bisnis online</a>
Istilah hyperlink telah dipakai pada tahun 1965 (atau mungkin 1964) oleh Ted Nelson dan dimulai pada Project Xanadu. Nelson telah berinspirasi dengan “As We May Think” sebuah karangan yang popular oleh Vannevar Bush. Di dalam karangannya, Bush mendeskripsikan sebuah dasar mesin microfilm yang dapat menghubungkan 2 halaman informasi ke dalam sebuah “trail” dari informasi yang berhubungan, dan kemudian di scroll bolak-balik antar halaman. Pantas jika mereka menyebutnya sebagai sebuah single microfilm. Analogi saat ini adalah membangun sebuah daftar (barisan) petunjuk halaman buku mengenai pokok-pokok yang berhubungan dengan halaman web kemudian mengijinkan pengguna menggulung maju dan mundur sesuai urutan. == Di dalam seri buku dan artikelnya yang dipublikasikan dari 1964 sampai 1980, Nelson mengubah konsep Bush dengan cross-referencing diotomatiskan ke dalam konteks computer, dibuat dengan barisan text spesifik menjadi sebuah halaman yang utuh, memasyarakatkannya dari mesin desk-sized (berukuran desk) local ke suatu jaringan computer diseluruh dunia, dan didukung dengan ciptaan sebuah jaringan seperti itu. Sementara itu, sebuah team led oleh Douglas Engelbart (dengan Jeff Rulifson sebagai programmernya) pertamakali mengimplementasikan konsep hyperlink untuk scrolling dengan sebuah dokumen single (1966), segera setelah itu untuk menghubungkan paragraf dengan salinan dokumen yang lain (1968). Lihat NLS.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Pranala#Sejarah_hyperlink
Hyper Text Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah Penjelajah web Internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan kedalam format ASCII normal sehingga menjadi home page dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa). [1]
Tahun 1980, IBM memikirkan pembuatan suatu dokumen yang akan mengenali setiap elemen dari dokumen dengan suatu tanda tertentu. IBM kemudian mengembangkan suatu jenis bahasa yang menggabungkan teks dengan perintah-perintah pemformatan dokumen. Bahasa ini dinamakan Markup Langiage, sebuah bahasa yang menggunakan tanda-tanda sebagai basisnya. IBM menamakan sistemnya ini sebagai Generalized Markup Language atau GML.
Tahun 1986, ISO menyatakan bahwa IBM memiliki suatu konsep tentang dokumen yang sangat baik, dan kemudian mengeluarkan suatu publikasi ( ISO 8879 ) yang menyatakan markup language sebagai standar untuk pembuatan dokumen-dokumen. ISO membuat bahasa ini dari GML milik IBM, tetapi memberinya nama lain, yaitu SGML ( Standard Generalized Markup Language ).
ISO dalam publikasinya meyakini bahwa SGML akan sangat berguna untuk pemrosesan informasi teks dan sistem-sistem perkantoran. Tetapi diluar perkiraan ISO, SGML dan terutama subset dari SGML, yaitu HTML juga berguna untuk menjelajahi internet. Khususnya bagi mereka yang menggunakan World Wide Web. Versi terakhir dari HTML adalah HTML 4.01, meskipun saat ini telah berkembang XHTML yang merupakan pengembangan dari HTML.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/HTML
Penyelenggara
jasa Internet (disingkat PJI) ,atau dalam bahasa lngris: Internet
service provider disingkat ISP) adalah perusahaan atau badan yang
menyelenggarakan jasa sambungan Internet dan jasa lainnya yang
berhubungan. Kebanyakan perusahaan telepon merupakan penyelenggara jasa
Internet. Mereka menyediakan jasa seperti hubungan ke Internet,
pendaftaran nama domain, dan hosting.
ISP
ini mempunyai jaringan baik secara domestik maupun internasional
sehingga pelanggan atau pengguna dari sambungan yang disediakan oleh ISP
dapat terhubung ke jaringan Internet global. Jaringan di sini berupa
media transmisi yang dapat mengalirkan data yang dapat berupa kabel
(modem, sewa kabel, dan jalur lebar), radio, maupun VSAT.
Biasanya,
ISP menerapkan biaya bulanan kepada pelanggan. Hubungan ini biasanya
dibagi menjadi dua kategori: modem ("dial-up") dan jalur lebar. Hubungan
dial-up sekarang ini banyak ditawarkan secara gratis atau dengan harga
murah dan membutuhkan penggunaan kabel telepon biasa. Hubungan jalur
lebar dapat berupa ISDN, non-kabel, kabel modem, DSL, Internet satelit.
Broadband dibanding modem memiliki kecepatan yang jauh lebih cepat dan
selalu "on", namun lebih mahal.
Fungsi ISP
Bagi
anda yang setidaknya pernah melakukan koneksi ke internet secara
pribadi dari rumah (bukan memakai fasilitas kantor atau umum semacam
warnet) tentunya sudah terbiasa dengan istilah ISP ini. Apakah ISP itu ?
ISP adalah kepanjangan dari Internet Service Provider atau bila
di-Indonesiakan menjadi Penyedia Jasa Internet. Dalam proses koneksi ke
internet, ISP ini sangat vital dan merupakan garda terdepan. Ini
terutama dikaitkan dengan kenyamanan akses yang sangat ditentukan oleh
kapasitas yang disediakan oleh ISP yang bersangkutan. Karena itu hal ini
merupakan fokus utama dalam menentukan ISP yang sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan anda. Karena itu sebelum menentukan ISP yang
akan dipakai, ada beberapa info minimal yang perlu anda. Ini biasanya
tertulis di situs masing-masing ISP yang bisa anda akses melalui
direktori penyedia jasa. Poin penting yang perlu diketahui adalah :
Backbone koneksi yang dimiliki. Ini menentukan kapasitas terpasang yang bisa disediakan untuk lalu-lintas data. Semakin besar backbone yang dimiliki semakin baik. Biasanya dinyatakan dengan ukuran Mbps.
Kecepatan dan jenis modem yang bisa dilayani. Terutama perlu dipastikan layanan di daerah dimana anda akan melakukan koneksi, karena meski ISP yang sama seringkali layanan yang bisa diberikan berbeda tergantung daerahnya.
Lokasi akses poin terdekat. Ini terutama untuk kota besar seperti Jabotabek atau Surabaya, dimana meski satu kode wilayah biaya pulsa telepon bisa sangat berbeda.
Lokasi akses poin lain selain di sekitar domisili anda. Selanjutnya adalah memahami kebutuhan anda dan mencari ISP yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Bila anda sering bepergian dan membutuhkan akses ke internet dimanapun anda berada, maka prioritas utama adalah mencari ISP dengan jaringan luas di berbagai kota. Ini akan sangat murah karena dimanapun anda berada cukup mengakses akses poin terdekat. Sehingga anda cukup membayar pulsa lokal yang murah.
Berkaitan dengan hal ini, anda tidak perlu mencari ISP yang menyediakan jasa roaming meski anda sering ke luar negeri. Karena di luar negeri (terutama negara maju) anda bisa mengakses melalui warnet yang banyak bertebaran. Untuk mengakses surat elektronik di POP server ISP anda misalnya, anda bisa memakai sarana web-email gratis atau yang lebih cepat dan praktis memakai pembaca POP mail seperti yang disediakan di tiap webmail. Karena itu untuk internet sarana roaming memang tidak relevan dan mahal. Hal ini memang berbeda dengan ponsel.
Sesuaikan kecepatan akses yang bisa dilayani ISP anda dengan modem yang anda miliki. Memakai ISP yang menyediakan kecepatan 56 Kbps tentu saja tidak bijaksana bila modem anda hanya 33.6 Kbps, padahal untuk itu anda harus membayar lebih mahal. Selain itu perlu diingat bahwa meski modem dan ISP anda bisa melakukan koneksi 56 Kbps, pada prakteknya ini jarang terjadi karena buruknya jaringan telepon, padatnya jaringan dan sebab lainnya. Terlebih secara nasional backbone yang menghubungkan Indonesia dengan negara luar relatif kecil. Ini terutama terasa pada puncak krismon yang lalu. Ini tidak aneh karena sewa backbone inilah yang merupakan pos pengeluaran terbesar dan ditentukan dalam mata uang US$. Tidak heran pada masa krismon sampai dilakukan pemotongan backbone akibat ketidakmampuan perusahaan-perusahaan TI nasional. Meski saat ini keadaan sudah mulai membaik, namun tetap saja kapasitas yang dimiliki Indonesia masih sangat terbatas. Karena itu terasa ada perbedaan akses ke situs yang servernya secara fisik berada di Indonesia dan luar Indonesia. Ini menyebabkan beberapa situs besar memakai dua server untuk situs yang sama, yaitu di luar negeri untuk pengakses di luar negeri dan di dalam negeri untuk pengakses di Indonesia.
Untuk anda yang hanya mengakses dari tempat tertentu saja (rumah misalnya), pilih ISP yang memiliki akses poin terdekat dengan lokasi anda. Ini untuk mencegah anda harus membayar mahal seperti SLJJ meski masih dalam kode kota yang sama. Kalau perlu pastikan tarif antara akses poin dan lokasi anda ke Telkom.
Bila lokasi anda kebetulan bisa dilayani oleh TV kabel serta anda termasuk pemakai berat internet, ada baiknya mempertimbangkan koneksi melalui TV kabel. Selain jauh lebih cepat dan relatif bebas gangguan, anda bisa memakai internet 24 jam dengan biaya bulanan yang sama. Meski terasa agak mahal, karena harus membeli modem khusus, bila dihitung sebenarnya ini jauh lebih murah. Tentu saja ini tergantung pada kapasitas pemakaian anda perbulannya sampai sejauh mana.
Bila pemakaian internet anda sifatnya insidentil saja, mungkin lebih murah memakai ISP dengan sistem prabayar. Sebab dengan sistem ini anda tidak perlu membayar biaya bulanan.
Yang terakhir, pertimbangkan semua aspek terutama kapasitas pemakaian rata-rata perbulan dan sarana yang disediakan ISP anda. Untuk itu mungkin anda bisa mencoba 1-2 bulan untuk mengetahuinya. Setelah itu anda tidak perlu ragu untuk berganti ISP yang lebih sesuai. Karena itu batasi hubungan dengan ISP sebatas "sarana masuk" ke internet dan hindari ketergantungan pada ISP tertentu dengan memakai email dari ISP secara aktif misalnya. Lebih baik memakai email cuma-cuma yang banyak disediakan.
Backbone koneksi yang dimiliki. Ini menentukan kapasitas terpasang yang bisa disediakan untuk lalu-lintas data. Semakin besar backbone yang dimiliki semakin baik. Biasanya dinyatakan dengan ukuran Mbps.
Kecepatan dan jenis modem yang bisa dilayani. Terutama perlu dipastikan layanan di daerah dimana anda akan melakukan koneksi, karena meski ISP yang sama seringkali layanan yang bisa diberikan berbeda tergantung daerahnya.
Lokasi akses poin terdekat. Ini terutama untuk kota besar seperti Jabotabek atau Surabaya, dimana meski satu kode wilayah biaya pulsa telepon bisa sangat berbeda.
Lokasi akses poin lain selain di sekitar domisili anda. Selanjutnya adalah memahami kebutuhan anda dan mencari ISP yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Bila anda sering bepergian dan membutuhkan akses ke internet dimanapun anda berada, maka prioritas utama adalah mencari ISP dengan jaringan luas di berbagai kota. Ini akan sangat murah karena dimanapun anda berada cukup mengakses akses poin terdekat. Sehingga anda cukup membayar pulsa lokal yang murah.
Berkaitan dengan hal ini, anda tidak perlu mencari ISP yang menyediakan jasa roaming meski anda sering ke luar negeri. Karena di luar negeri (terutama negara maju) anda bisa mengakses melalui warnet yang banyak bertebaran. Untuk mengakses surat elektronik di POP server ISP anda misalnya, anda bisa memakai sarana web-email gratis atau yang lebih cepat dan praktis memakai pembaca POP mail seperti yang disediakan di tiap webmail. Karena itu untuk internet sarana roaming memang tidak relevan dan mahal. Hal ini memang berbeda dengan ponsel.
Sesuaikan kecepatan akses yang bisa dilayani ISP anda dengan modem yang anda miliki. Memakai ISP yang menyediakan kecepatan 56 Kbps tentu saja tidak bijaksana bila modem anda hanya 33.6 Kbps, padahal untuk itu anda harus membayar lebih mahal. Selain itu perlu diingat bahwa meski modem dan ISP anda bisa melakukan koneksi 56 Kbps, pada prakteknya ini jarang terjadi karena buruknya jaringan telepon, padatnya jaringan dan sebab lainnya. Terlebih secara nasional backbone yang menghubungkan Indonesia dengan negara luar relatif kecil. Ini terutama terasa pada puncak krismon yang lalu. Ini tidak aneh karena sewa backbone inilah yang merupakan pos pengeluaran terbesar dan ditentukan dalam mata uang US$. Tidak heran pada masa krismon sampai dilakukan pemotongan backbone akibat ketidakmampuan perusahaan-perusahaan TI nasional. Meski saat ini keadaan sudah mulai membaik, namun tetap saja kapasitas yang dimiliki Indonesia masih sangat terbatas. Karena itu terasa ada perbedaan akses ke situs yang servernya secara fisik berada di Indonesia dan luar Indonesia. Ini menyebabkan beberapa situs besar memakai dua server untuk situs yang sama, yaitu di luar negeri untuk pengakses di luar negeri dan di dalam negeri untuk pengakses di Indonesia.
Untuk anda yang hanya mengakses dari tempat tertentu saja (rumah misalnya), pilih ISP yang memiliki akses poin terdekat dengan lokasi anda. Ini untuk mencegah anda harus membayar mahal seperti SLJJ meski masih dalam kode kota yang sama. Kalau perlu pastikan tarif antara akses poin dan lokasi anda ke Telkom.
Bila lokasi anda kebetulan bisa dilayani oleh TV kabel serta anda termasuk pemakai berat internet, ada baiknya mempertimbangkan koneksi melalui TV kabel. Selain jauh lebih cepat dan relatif bebas gangguan, anda bisa memakai internet 24 jam dengan biaya bulanan yang sama. Meski terasa agak mahal, karena harus membeli modem khusus, bila dihitung sebenarnya ini jauh lebih murah. Tentu saja ini tergantung pada kapasitas pemakaian anda perbulannya sampai sejauh mana.
Bila pemakaian internet anda sifatnya insidentil saja, mungkin lebih murah memakai ISP dengan sistem prabayar. Sebab dengan sistem ini anda tidak perlu membayar biaya bulanan.
Yang terakhir, pertimbangkan semua aspek terutama kapasitas pemakaian rata-rata perbulan dan sarana yang disediakan ISP anda. Untuk itu mungkin anda bisa mencoba 1-2 bulan untuk mengetahuinya. Setelah itu anda tidak perlu ragu untuk berganti ISP yang lebih sesuai. Karena itu batasi hubungan dengan ISP sebatas "sarana masuk" ke internet dan hindari ketergantungan pada ISP tertentu dengan memakai email dari ISP secara aktif misalnya. Lebih baik memakai email cuma-cuma yang banyak disediakan.
SUMBER :
http://nitariskiyani.blogspot.co.id/2011/08/hyperlink-html-isp.html
http://kikiqhifaizcouple.blogspot.co.id/2011/09/hyperlink-html-dan-isp.html
No comments:
Post a Comment